Pekanbaru, Jurnalhukrim.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru mengadakan kegiatan assessment bagi 300 orang warga binaan. Bertempat di Aula Sahardjo Lapas Pekanbaru, acara ini didampingi langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau, Ricky Dwi Biantoro, serta tim asesor dan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Pekanbaru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi warga binaan secara komprehensif dan memberikan bimbingan yang tepat, Rabu (04/12).
Dalam hal ini, Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, menekankan pentingnya asessment dan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) bagi warga binaan. Beliau berharap hasil asessment ini bisa membantu dalam merancang program yang efektif bagi proses rehabilitasi para warga binaan.
“Kegiatan ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk memahami kebutuhan dan kondisi warga binaan. Dengan demikian, kita dapat memberikan bimbingan dan program rehabilitasi yang sesuai,” ujar Erwin.
Proses asessment dilakukan untuk menilai kondisi mental, sosial, dan hukum dari setiap warga binaan. Evaluasi ini mencakup wawancara mendalam dan pengisian kuesioner yang dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik masing-masing individu.
Litmas atau Penelitian Kemasyarakatan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ini. PK dan PPK bertugas untuk mengkaji latar belakang sosial warga binaan, termasuk hubungan dengan keluarga dan masyarakat. Data ini penting untuk merancang program reintegrasi sosial yang efektif setelah warga binaan selesai menjalani masa hukuman.
300 orang warga binaan yang mengikuti asessment dan Litmas ini adalah mereka yang telah memenuhi syarat administratif dan menunjukkan perilaku baik selama di dalam Lapas. Mereka diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi warga binaan lainnya dalam hal partisipasi aktif dalam program rehabilitasi.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa warga binaan menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh pihak Lapas. Mereka merasa proses asesmen ini memberikan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik. “Saya berharap melalui asesmen ini, saya bisa mendapatkan program bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan saya,” ungkap salah satu warga binaan.
Kalapas juga menegaskan bahwa hasil dari asestment dan Litmas akan menjadi dasar untuk merancang program pembinaan yang lebih terarah. “Kami akan menggunakan data yang didapat untuk mengembangkan program pembinaan di Lapas ini. Tujuan akhirnya adalah agar warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal yang cukup,” tambahnya.